Menghidupkan Situs Pertama yang Saya Buat Sendiri


Sejak zaman saya duduk di bangku SMA/MA dulu, saya sudah punya keinginan untuk membuat situs sendiri.

Saat itu, saya bukanlah anak orang kaya yang bisa sewa server. Saya juga tidak punya perangkat yang mumpuni untuk itu. Laptop yang saya pinjam dari orang tua tidak punya spek yang mumpuni untuk… yaa… melakukan apa pun. Buka Angry Birds saja ngadat, apalagi buka Chrome.

Menginjak (atau menduduki?) bangku kelas 11, saya diizinkan orang tua untuk meng-upgrade ke laptop yang speknya sedikit lebih baik. Berbekal laptop itu, serta belajar HTML dan CSS di W3Schools secara tidak intensif, akhirnya saya bisa membuat situs lokal sendiri, yang penampakannya bisa Anda lihat pada gambar di atas. Sejak saat itu, saya tidak mengutak-atik situs itu lagi.

Hingga tahun 2021.

Saat membuka folder-folder lama di laptop, saya kembali bertemu dengan folder situs ini. Muncullah ide untuk meng-host-nya di internet… tapi saya harus mengeditnya dulu karena itu folder penuh dengan pelanggaran hak cipta.

  1. Mengganti font-nya dengan font yang berasal dari Google Fonts.
  2. Mengganti background-nya dengan gambar buatan sendiri (ndak juga sih, saya bikin di Patternico).
  3. Mengedit kode sumbernya, sedikit.
  4. Menambahkan kotak penyangkalan bahwa ini bukan situs resmi.
  5. Meng-host di Netlify (berdasarkan salah satu artikel dari Petani Kode).

Dan hasilnya adalah maips-takresmi.netlify.app.